
Sebagaimana Roberts, yang sudah suting film di Bali dalam film Eat, Pray, Love, Richard Gere pun ingin membuat film tentang candi Borobudur.
Aktor papan atas Hollywood yang telah menginjak usia 61 tahun ini menyatakan berencana membuat film tentang sejarah penemuan candi bersejarah yang ditemukan kembali oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles pada 1814 M.
“Saya tidak akan membuat film seperti halnya Julia Robert yang pernah membuat film di Bali. Saya akan membuat film tentang sejarah penemuan candi ini. Saya sangat ingin sekali membuat film ini,” kata Richard Gere di kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (26/6).
Gere yang juga seorang produser, sangat mengerti akan kekuatan film yang dapat mengubah persepsi masyarakat. Untuk itu, saat ini Gere lebih banyak memainkan peran film-film yang memiliki nilai kemanusian dan keadilan yang universal.
Richard Tiffany Gere atau akrab kita kenal dengan nama Richard Gere memiliki perjalanan karir yang panjang dan berliku. Ia telah memeluk agama Budha, membawanya menjadi seorang yang memiliki nilai kemanusiaan tinggi.
Di Borobudur, Gere menjelaskan, kedatangannya ini sebagai sebuah karma. “Ini adalah karma, kenapa saya datang ke candi ini,” kata dia.
Berawal pada tahun 1978, ketika Gere berwisata ke negara Nepal dan berjumpa dengan orang Tibet. Di sana ia berbincang dengan para biarawan dan Lama, yang pada akhirnya membuat Gere tertarik untuk memperdalam ajaran Buddha, dan mulai mengikuti berbagai kegiatan Dalai Lama.

Apa yang dicapai oleh Gere saat ini adalah pencapaian puncak, dimana kini dia telah menyeimbangkan kehidupannya duniawinya sebagai seorang aktor dengan spiritual sebagau Budhis.
Richard Tiffany Gere lahir pada tanggal 31 Agustus 1949 di Syracuse, sebuah kota kecil di negara bagian Philadelphia _ Amerika Serikat. Menjadi seorang aktor bukanlah menjadi impiannya. Cita-citanya adalah menjadi atlet Olimpiade.
Saat duduk di bangku SMP ia ditarik untuk bermain drama di sekolahnya. Putra dari pasangan Doris Anna dan Homer George Gere ini pun mulai tertarik dengan dunia seni peran. Tapi yang namanya masih berjiwa muda, masih dalam pencarian jati diri, niatan Gere untuk berkecimpung dalam seni peran pun kembali berubah.
Kemudian dia terjun dalam musik rock, namun kembali lagi, ia sadar bahwa dunianya bukan menjadi pemain musik rock. Maka kembalilah Gere ke dunia peran, dan menjadi seorang pemain teater adalah jalan yang ia pilih.
Berakting sebagai profesional sejak 1969, ia bermain dalam sebuah kelompok teater di Broadway bergabung dengan New London Theatre. Tahun 1977 Gere bermain sebagai pemeran pendukung dalam sebuah film thriller berjudul Looking for Mr. Goodbar dan berlanjut dengan Days of Heaven.
Sukses filmnya diraih pada tahun 1980 lewat American Gigolo yang menjadikannya simbol seks pada awal era 80-an. Lewat An Officer and A Gentlemen yang penjualannya mencapai penghasilan kotor lebih dari 100 juta dollar Amerika, pada tahun 1982, dia mampu menghapus image seksnya.
Berkat film itu pula, membuat Gere menjadi lelaki pertama yang menjadi sampul muka majalah Vogue. Dia juga masuk nominasi Best Drama Actor Golden Globe.
Tahun 1990, Gere membintangi sebuah film yang berhasil menjadi hit saat itu, Pretty Woman, yang ia bintangi bersama Julia Roberts. Film yang mencuri hati banyak orang itu berhasil meraih penghargaan Peoples Choice Award sebagai Best Movie.Di tahun 1991, Gere menikah dengan super model dunia Cindy Crawford. Namun pernikahan pertamanya hanya bertahan selama empat tahun. Pada tahun 2000 ia kembali menikah dengan Carey Lowell yang berjalan baik hingga saat ini. Dan dari perkawinannya dengan Lowell, Gere dikaruniai seorang anak bernama Homer James Jigme Gere.Kembali ke film, kesuksesan Pretty Woman, “memaksa” Gere dan Julia untuk bersatu kembali di dunia akting lewat film Runaway Bride pada tahun 1999. Film ini berhasil menorehkan angka 152 juta dollar Amerika.
Kehidupan dunia bintang sempat membawanya ke dalam kegelapan. Kehidupan malam dan obat-obatan terlarang sempat dijalani dalam keseharian Gere. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena ia menemukan pedoman yang menjadi pegangan dalam hidupnya dan menjadikannya kembali ke kehidupan yang normal, yaitu agama Budha.
Gere juga memiliki sebuah yayasan bernama Gere Foundation, yayasan sosial dan budaya untuk melestarikan Tibet.
Lewat aktifitasnya sebagai Buddhis pula mengantarkan Richard Gere mengunjungi Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, minggu (26/6) sore. Kedatangannya untuk mengikuti jejak sang maha guru, Budha Athisa, yang pernah berkunjung sekitar seribu tahun lalu.
0 komentar:
Posting Komentar