TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG "DharmaVirya.Blogspot.com", "Selalu Semangat, Belajar, dan Menjalankan Dhamma", Semoga Blog ini bermanfaat untuk orang banyak,.... JANGAN BOSAN-BOSAN YA,.. DI TUNGGU KEDATANGANNYA KEMBALI :)

DharmaVirya To Android

Untuk memudahkan Sahabat membaca artikel-artikel dan update selalu dari blog DharmaVirya.
kini telah hadir digengamanmu, sebuah aplikasi DharmaVirya diandroid,. 
Sahabat bisa langsung Download GRATISSSSS 

CLIK DOWNLOAD

Selasa, 05 November 2013

Wallpaper Buddhist dan Kata Bijak

Free Download wallpaper Buddhist dan Kata Bijak "Lihatlah Saat Ini"

Cara Mendownload-nya : klik pada gambar, lalu klik kanan save gambar.
Lihatlah Saat Ini
"Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan,
Jangan Pula melihat masa depan dengan ketakutan,
Tetapi lihatlah saat ini dengan penuh kesadaran dan kebijaksanaan".

Wallpaper untuk DP BBM, foto profil WhastApp, foto profil Line, foto profil Facebook, foto profil Twitter, foto profil My People, Background PC Laptop dan Android, Sablon Baju, Sablon Mug, Sablon Stiker, Poster, dll

Kualitas gambar
1200x1000
Size
413kb

wallpaper lainnya : 
wallpaper buddha 3dimensi
wallpaper ajahn brahm

wallpaper agama ku


wallpaper i am buddhist

wallpaper sabbe satta bhavantu sukhitatta
 




wallpaper dalai lama

Read more »

Wallpaper Buddha "TISARANA"

Free Download Wallpaper Buddha TISARANA (Tiga Perlindungan) 


Cara Mendownload-nya : klik pada gambar, lalu klik kanan save gambar.

Wallpaper untuk DP BBM, foto profil WhastApp, foto profil Line, foto profil Facebook, foto profil Twitter, foto profil My People, Background PC Laptop dan Android, Sablon Baju, Sablon Mug, Sablon Stiker, Poster, dll

Kualitas gambar
1000x1200
Size
720kb

wallpaper lainnya : 
wallpaper buddha 3dimensi
wallpaper ajahn brahm

wallpaper agama ku


wallpaper i am buddhist

wallpaper sabbe satta bhavantu sukhitatta
 




wallpaper dalai lama







Read more »

Rabu, 28 Agustus 2013

Kelahiran Mulia Sebagai Manusia

Sekalipun kita memiliki kesempatan dan minat untuk berlatih Dharma, kita tetap perlu diajari bagaimana melakukan hal itu. Mencari seorang guru yang tepat dan kompeten merupakan hal yang paling penting dalam hidup kita, begitu kita menemukan beliau, kita dapat mengikuti instruksi guru tersebut dengan benar. Ini adalah landasan dasar jalur pencapaian pencerahan.

Makhluk   biasa   yang   berada   dalam   lingkaran  samsara   terbagi menjadi 2, yaitu: mereka yang berada dalam 3 alam rendah – makhluk neraka, makhluk halus kelaparan, dan binatang – dan mereka yang berada   dalam   3   alam   atas   –   manusia,  asura ,   dan sura   (dewa).   Di samping   itu,   ada   pula   makhluk   di alam perantara  yang tidak terhitung   jumlahnya,   yang   akan   terlahirkan   pada   salah   satu   dari
keenam alam tersebut.

Makhluk biasa yang berada pada 3 alam rendah tidak dapat berlatih Dharma, karena mereka terhimpit oleh beratnya penderitaan yang diakibatkan oleh ketidaktahuan7, perasaan selalu kekurangan (keserakahan), dan rasa sakit yang luar biasa. Sedangkan pada 3 alam atas, hanya manusia saja yang berkesempatan untuk berlatih Dharma, sedangkan  sura dan  asura terlalu sibuk menikmati atau memperebutkan berbagai kenyamanan dan kesenangan yang mereka alami.

Bahkan di alam manusia sendiri, sangatlah sulit untuk menemukan keadaan yang tepat dan kebebasan untuk berlatih dengan sempurna. Sebagian besar manusia dilahirkan pada tempat ataupun waktu yang mana tidak terdapat guru ataupun ajaran yang sesuai. Bahkan sekalipun dilahirkan pada tempat dan waktu yang sesuai, kita tetap akan mengalami gangguan yang berasal dari diri sendiri maupun lingkungan, gangguan yang menghambat meditasi. Jika dalam perenungan kita, kita melihat bahwa kita memiliki kesempatan dan kondisi yang tepat untuk berlatih Dharma, kita harus menyambutnya dengan gembira dan memanfaatkan kesempatan berharga ini dengan sukacita.

Sebagai praktisi Dharma, setidaknya kita harus berjuang untuk mencapai kebahagiaan kehidupan yang akan datang, yakni kelahiran kembali di alam yang lebih tinggi, dan jika cukup arif, kita akan berusaha untuk mencapai kebahagiaan abadi di nirvana8; pembebasan dari  samsara. Yang paling arif  diantara kita akan menyadari bahwa kita memiliki kesempatan untuk mencapai pencerahan demi memberi manfaat kepada semua makhluk hidup, dan akan memfokuskan batinnya untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap momen berharga dari kehidupan kita sebagai manusia memberikan kita peluang untuk memurnikan karma buruk yang telah ditumpuk sejak waktu yang sangat lama, dan mengambil sebuah langkah besar menuju pencapaian pencerahan dengan berlatih gigih dalam jalur Mahayana. Membuang-buang waktu, bahkan sedetikpun dalam hidup kita, merupakan kerugian yang tak terhitung nilainya.

Bagaimana kita menyia-nyiakan hidup ini? Dengan terhanyut dalam hal-hal yang melekat pada kebahagiaan semata kehidupan ini saja. Berlatih Dharma berarti mampu melepaskan kehidupan ini, dan itulah kebahagiaan kehidupan.

Semua makhluk sangat menginginkan kebahagiaan, dan mereka tidak ingin menderita, tapi keinginan saja tidaklah cukup untuk mencapai tujuan kita. Sebagian besar dari kita tidak sadar, bahwa kebahagiaan dan penderitaan muncul karena adanya faktor penyebab utama (primer) dan penyebab pelengkap (sekunder). Kita mampu mengenali faktor penyebab pelengkap seperti makanan, minuman, dingin, panas, ataupun objek indriawi lainnya, serta berbagai kondisi lingkungan luar. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa hal itu merupakan faktor penyebab utama kebahagiaan dan penderitaan.
Akibatnya, kebanyakan dari kita selalu mencari keluar, dan cenderung menjadi materialistis dalam usaha memenuhi kebutuhan kita akan kebahagiaan tersebut.

Bagaimanapun juga, faktor penyebab utama, yaitu pola kesadaran – karma – yang menentukan apakah kita akan mengalami kebahagiaan ataupun kesengsaraan ketika kita berinteraksi dengan suatu objek. Karma positif  memberikan kebahagiaan, dan karma negatif membawa penderitaan. Jika kita ingin bahagia setiap saat, dalam setiap keadaan, kita harus mengisi pikiran kita dengan karma positif  dan menghapus seluruh karma negatif. Semua hal itu hanya dapat dilakukan dengan mempraktikkan Dharma. Hal pertama dan paling penting yang harus dilakukan dalam mempraktikkan Dharma adalah belajar melepas hidup ini. Dengan fondasi ini, semua latihan lain dapat dibangun.

Para praktisi Dharma tidak peduli apakah kehidupan ini menyenangkan ataupun tidak –  mereka melihat lebih jauh dari itu dan hanya perubahan pandangan dan sikap itu saja, mereka memperoleh kebahagiaan hidup yang jauh lebih besar dibanding kebanyakan orang. Lebih jauh lagi, mereka menciptakan banyak karma positif  yang menghadirkan kehidupan akan datang yang lebih baik dan menyenangkan, serta pembebasan dari samsara. Sedangkanmereka yang berupaya untuk mencari kebahagiaan kehidupan ini saja, jarang akan terpuaskan hatinya, menciptakan banyak karma negatif, dan akan menderita dalam kehidupan-kehidupan selanjutnya.

Berharap memperoleh kehidupan akan datang yang bahagia saja tidaklah cukup, kita harus menciptakan sebab kelahiran yang lebih baik secara sadar dengan usaha yang keras, melalui latihan moralitas (SILA). Selain itu, agar memperoleh kelahiran yang sempurna sebagai manusia, dengan  8 kebebasan dan 10 anugerah untuk berlatih Dharma. Kita juga harus melatih kemurahan hati (DANA) dan kesabaran sempurna (KSHANTI), semangat ketekunan (VIRIYA), konsentrasi (SAMADHI), dan pengertian tertinggi (PRAJNA). Semua hal ini terhubung melalui doa aspirasi murni agar tercapai kelahiran sebagai manusia sempurna. Sekarang dengan mudah kitadapat melihat, mengapa kelahiran sebagai manusia  sempurna sangat
sulit untuk diperoleh – sungguh sulit untuk menciptakan sebabnya. Pada dasarnya, seseorang hampir tidak mungkin menciptakan sebab-sebab kelahiran kembali yang mulia sebagai manusia, jika ia tidak terlahir sebagai manusia.

Read more »

Wallpaper kepala buddha - 2

free Download wallpeper kepala buddha
 wallpaper terbaru untuk hp andoroid, dp bbm, background pc, laptop dan sablon baju.













Read more »

wallpaper kepala buddha terbaru

Wallpaper Kepala Buddha

 free download wallpeper terbaru, 2013, kepala buddha, kata bijak, qutes buddhisme, gambar buddha, foto buddha, 3 dimensi 3D.

wallpaper untuk android, dp bbm atau bb, pc, laptop, note book, dan sablon baju.




















Read more »

Kamis, 20 Juni 2013

Mengatasi Karma Buruk




Bagaimana kita mengatasi kamma buruk masa lampau kita? Untuk mengatasi kamma buruk masa lampau, Sang Buddha berkata bahwa kita harus melakukan banyak kamma baik sekarang ini. Sang Buddha memberikan perumpamaan yang indah dari garam dan air (A.N. 3.99). Pada masa Sang Buddha, tidak terdapat garam halus seperti yang kita punyai, tetapi mereka mempunyai bongkahan garam. Jadi Sang Buddha berkata, andaikan seseorang mengambil sebongkah garam dan meletakkannya dalam secangkir air, mengaduk, dan meminumnya. Air tersebut tentu saja terasa asin. Tetapi, jika orang tersebut mengambil jumlah bongkahan yang sama, dan memasukkannya ke dalam air sungai, dan mengaduk air di sungai, dan meminumnya, asinnya tidak terasa karena jumlah air yang sangat banyak di sungai.

Sang Buddha berkata bahwa air diumpamakan sebagai kamma baik dan garam diumpamakan sebagai kamma buruk. Jadi kamma baik yang banyak akan mengurangi akibat daripada kamma buruk.. Oleh sebab itu, sangat penting bagi kita untuk melakukan banyak kebajikan untuk mengatasi kamma buruk masa lampau kita. Apa yang telah berlalu, tak dapat kita rubah; kita hanya dapat mewaspadai saat ini. Mewaspadai saat ini, kita harus melakukan banyak kebajikan (termasuk menghindari kejahatan, yakni menjalankan sila).

Semua kamma yang kita lakukan memiliki potensi untuk berbuah. Tetapi, tidak setiap kamma akan matang. Sang Buddha berkata apabila setiap kamma harus matang, maka kita tidak dapat keluar dari samsara (lingkaran kelahiran kembali). Ini dikarenakan timbunan kamma kita sangat besar dari banyak kehidupan lampau kita.

Contoh yang baik adalah Angulimala, bandit yang membunuh ratusan orang. Dia tinggal di hutan, dan dia juga sangat kuat, bertenaga dan cepat sehingga dia membunuh banyak orang yang berjalan melewati hutan. Dia mempunyai kebiasaan memotong jempol dan jari dari orang-orang yang dia bunuh, dan membuatnya menjadi kalungan bunga yang dipakai di lehernya, itulah sebabnya dia dipanggil Angulimala, yang berarti ‘pemakai kalungan jari’. Sang Buddha mengetahui bahwa raja akan diminta oleh orang-orang untuk mempersiapkan tentara untuk membunuh Angulimala karena mereka takut melewati bukit tersebut sehubungan dengan banyaknya orang yang terbunuh di sana. Dengan niat menyelamatkan Angulimala, Sang Buddha berjalan keatas bukit sendirian untuk mencarinya.

Bandit Angulimala melihat Sang Buddha dan berpikir akan mudah membunuhnya. Jadi dia mengikuti dari belakang dan lari mengejar dengan pisau dan senjata. Dia ingin membunuh Sang Buddha, tetapi walaupun dia berlari sangat cepat, dia akhirnya tahu bahwa dia tak dapat mendekati Sang Buddha karena Sang Buddha menggunakan kekuatan supranormal. Jadi Angulimala berhenti dan meminta Sang Buddha untuk berhenti. Sang Buddha berbalik dan melihat Angulimala, dan berkata kepadanya, “ Saya telah berhenti, Angulimala; berhenti jugalah kamu.” Angulimala berpikir sendiri, “Mengapa orang ini berkata saya belum berhenti dan dia telah berhenti?” dan dia meminta Sang Buddha untuk menjelaskan.

Sang Buddha berkata kepadanya, “Saya telah berhenti melukai semua makhluk, tapi kamu masih belum.” Sang Buddha kemudian mengajari dia Dhamma dan setelah mendengarkannya, Angulimala sepenuhnya berubah. Angulimala melempar senjatanya dan meminta Sang Buddha untuk mengizinkannya menjadi bhikkhu. Jadi Sang Buddha berjalan pulang ke Vihara, dan Angulimala mengikuti Beliau, dan menjadi bhikkhu.

Raja yang diminta untuk membunuh Angulimala merasa takut walaupun dia bersama dengan tentaranya karena reputasi Angulimala sebagai bandit yang keji. Jadi raja pergi melihat Sang Buddha di Vihara hutan, mungkin dengan harapan mendapatkan berkah dari Sang Buddha. Sang Buddha melihat raja lengkap dengan baju perangnya dan dikelilingi oleh tentaranya, dan Sang Buddha bertanya kemana raja akan pergi. Raja berkata bahwa dia diminta oleh orang-orang untuk menangkap dan membunuh Angulimala, dan dia sedang dalam perjalanan melakukannya.

Sang Buddha bertanya pada raja seandainya dia melihat Angulimala sebagai seorang bhikkhu saat ini, terkendali dan baik, bagaimana dia akan berbuat? Raja berkata dia akan memberikan penghormatan pada dirinya dan melindungi dan mendukung dia seperti bhikkhu yang lain. Sang Buddha kemudian menunjuk pada Angulimala dan berkata, “Raja agung, itulah Angulimala.” Ketika raja berbalik dan melihat Angulimala, rambutnya berdiri dan dia menjadi ketakutan. Sang Buddha menenangkan raja dan berkata, “Jangan takut, raja agung, jangan takut. Tidak ada apapun dari dia yang membuatmu takut.” Raja sulit untuk percaya, tetapi dia setuju karena Sang Buddha yang berkata demikian. Oleh karenanya, raja memberikan penghormatan dan mendukung Angulimala.

Kemudian Angulimala berusaha dengan sangat keras dan menjadi seorang Arahat. Coba pikirkan hal itu! Dia tidak harus dilahirkan kembali di alam neraka untuk ratusan ribu tahun untuk membayar hutang kammanya! Jasa kebajikan dari pelatihan kehidupan suci dan mencapai tingkat kesucian sangat besar sampai-sampai dapat membebaskan kita dari kelahiran kembali di alam yang menderita. Jadi kita bisa melihat di antara ketiga landasan tindakan bajik, perkembangan batin (bhavana) melampaui kemoralan (sila) dan kedermawanan (dana).

Dikutip dari buku "Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendiri" 1997-1999
==============================================================
Download E-Book Hanya Kitalah Yang Dapat Menolong Diri Kita Sendir - [[clik download]]

Read more »

Teman Yang Sesat

Salah satu sebab dari tidak tercapainya Dhamma Mulia adalah karena bergaul atau berhubungan dengan teman yang salah/sesat (Pāpamitta). Bahkan, walaupun seseorang telah memenuhi kesempurnaan dalam kebaikan (Kusala Pārami) dan sekarang dia layak untuk mencapai Sang Jalan (Magga), Buah (Phala) Kesucian, dan Nibbāna, jika dia bergaul dengan teman yang salah, dia tidak akan merealisasi Dhamma Mulia di kehidupan ini juga.
Saya yakin teman-teman se-Dhamma semuanya telah sering mendengar tentang Raja Ajātasattu. Nama itu terdiri dari 2 kata, Ajāta dan Sattu. Ajāta artinya ’bahkan sebelum terlahir’ dan Sattu artinya ’musuh.’ Bahkan sebelum dia terlahir, ketika masih di dalam kandungan ibunya, dia mendambakan darah dari
lengan ayahnya.
Ketika Raja berkonsultasi dengan para penasihat kerajaan, mereka meramalkan bahwa Ajātasattu akan menjadi seorang Pangeran yang akan membunuh ayahnya. Setelah tumbuh dewasa, Ajātasattu bertemu dengan Devadatta yang telah mendapatkan banyak kekuatan supra natural dan menasihatinya untuk membunuh ayahnya, Raja Bimbisara.

Dia membunuh ayahnya dengan keji, mengiris-iris telapak kaki ayahnya dengan pisau, menaburi garam, dan memanggangnya di atas api. Dengan membunuh ayahnya, dia melakukan salah satu dari 5 perbuatan paling buruk (Ānantariya Kamma: membunuh Ayah, Ibu, Arahat, melukai Sang Buddha, dan memecah belah Sangha). Ajātasattu tidak dapat merealisasi Dhamma Mulia karena telah melakukan perbuatan paling buruk tersebut. Sebenarnya, Pangeran Ajātasattu adalah seorang yang dapat menjadi Sotāpanna dan menutup pintu
empat alam rendah (Apāya) pada akhir ceramah Sāmana Phala Sutta yang dibabarkan oleh Sang Buddha.
Akibat bergaul dengan orang yang salah (Pāpamitta) seperti Devadatta, Pangeran Ajātasattu bukan hanya kehilangan kesempatan untuk merealisasi Dhamma Mulia, tetapi juga dia terlahir di salah satu alam neraka (Lohakumbhi). Dia masih menderita di alam neraka itu sekarang. Jadi bergaul dengan orang yang salah itu sangat mengerikan. Seseorang, selain tidak dapat merealisasi Dhamma Mulia, juga akan menderita di neraka.
Sekarang tidak ada teman yang salah (Pāpamitta) yang mempunyai kekuatan super normal, tetapi ada teman yang sesat yang mempunyai pandangan salah (Miccha Pāpamitta). Orang-orang yang mempunyai ideologi atau keyakinan yang salah dapat dikatakan sebagai Miccha Pāpamitta. Jika seseorang tertarik pada ideologi yang salah (Miccha Vāda) dan berteman dengan orang yang mempunyai ideologi demikian; dia tidak akan dapat merealisasi Dhamma Mulia walaupun dia telah mempunyai kesempurnaan kebaikan (Kusala Pārami) yang telah dikumpulkannya pada kehidupan lalunya yang tidak terhitung.
Gunakanlah kesempatan kehidupan yang mulia ini, terlahir sebagai manusia, dengan berlatih meditasi sebaik-baiknya. Mereka yang belum berlatih meditasi dengan baik, keyakinannya belum mantap. Mereka dapat dengan mudah berpindah keyakinannya akibat berteman dengan Pāpamitta. Hal itu sangatlah menakutkan. Janganlah hal yang dialami oleh Pangeran Ajātasattu terjadi pada teman-teman se-Dhamma. Kisah Pangeran Ajātasattu adalah salah satu kisah di mana akibat bergaul atau berhubungan dengan teman yang salah/sesat (Pāpamitta), Dhamma Mulia tidak dapat tercapai.

Oleh Andi Kusnadi Dikutip dari "Sharpening The Controlling Faculties" by Sayadaw U Kundala, hal 326-328.

Read more »

Istana Seorang Istri Yang Setia

Sebuah kisah tentang hukum karma.
Contoh kasus tentang kisah dari cerita hukum karma yang berjudul "Istana Seorang Istri yang Setia"

Sang Buddha menuturkan kisah ini ketika Beliau sedang berdiam di hutan Jeta yang didanakan oleh Anāthapiṇḍika di Sāvatthi. Ada seorang wanita yang tinggal di Sāvatthi, ia adalah seorang istri yang setia dan sikapnya sangat menyenangkan bagi suaminya. Ia juga memiliki kesabaran dan kemampuan melakukan tugas-tugasnya dengan baik. Dia tidak meledak-ledak walaupun ia sedang marah dan tidak pernah berkata kasar. Dia selalu berkata jujur, penuh keyakinan dan kesetiaan, dan sering berdana berdasarkan kemampuannya. Karena terkena penyakit tertentu, ia kemudian meninggal dan terlahir di alam dewa tingkat
dua (Tāvatiṁsa).

Suatu ketika bhante Mahā Moggallāna berkunjung ke alam dewa tersebut, saat beliau melihat sang dewi sedang menikmati kesenangan dan kemasyhurannya, beliau mendatanginya. Dengan dikelilingi oleh 1000 dayang-dayang dan dipenuhi oleh perhiasan, dia memberi hormat kepada bhante Mahā Moggallāna dengan bersujud di kaki beliau dan kemudian berdiri di salah satu sisinya. Kemudian sang bhante bertanya kepada sang dewi tentang perbuatan berjasa apa yang telah dilakukannya dengan berkata :
  1. “Burung-burung surgawi (bangau, merak, angsa, dan kakak tua bersuara merdu) berterbangan di atas istana yang menakjubkan dan dipenuhi oleh bunga yang beraneka ragam, dan juga dilayani oleh dewa dan dewi. 
  2. Kau dewi yang agung berdiam di sini dan menggunakan kekuatan super normalmu untuk mengganti-ganti penampilanmu ketika para bidadarimu menari, menyanyi, dan bersorak-sorai kepadamu.
  3. Kau telah mendapatkan kekuatan super normal dewa, Oh dewi yang agung. Perbuatan berjasa apakah yang kau lakukan ketika kau berada di alam manusia? Akibat perbuatan apakah sehingga kau bersinar begitu cemerlang dan mempunyai kulit yang memancarkan cahaya ke segala penjuru?”
Sang dewi merasa sangat senang ditanya demikian oleh bhante Mahā Moggallāna, dan dia pun menjelaskan perbuatan berjasa yang dilakukannya dengan berkata :
  1. “Ketika saya berada di alam manusia, saya adalah seorang istri yang setia, bahkan tidak pernah terpikir olehku tentang laki-laki lain. Seorang penyayang, bagaikan seorang ibu kepada anaknya; bahkan ketika marah, saya tidak berkata kasar.
  2. Teguh dalam kejujuran, meninggalkan kata-kata dusta, saya juga suka berdana dan berpembawaan ramah. Dengan hati yang penuh keyakinan saya mendanakan makanan dan minuman dengan cara yang layak, memberikan apa yang berlimpah.
  3. Akibat perbuatan itulah saya mempunyai kulit seperti ini, karena perbuatan itulah saya terlahir di sini dan bermunculannya semua kesenangan seperti yang saya dambakan.
  4. Saya katakan itulah, Oh bhante yang Agung, perbuatan berjasa yang telah saya lakukan ketika saya berada di alam manusia.
Sekembalinya dari sana, bhante Mahā Moggallāna menghadap Sang Buddha; dan setelah beliau memberi hormat, beliau mengatakan tentang percakapannya dengan sang dewi. Sang Buddha melihat bahwa hal ini perlu dijelaskan dan Beliau pun mengajarkan Dhamma kepada semua orang yang sedang berkumpul di sana. Begitu mereka mendengar penjelasan Sang Buddha mengenai hal ini, mereka menjadi condong kepada praktik-praktik kebajikan seperti berdana, menjalankan sila, dan meditasi, yang semuanya akan mengkondisikan mereka menuju alam bahagia.

Moral cerita:
Penekanan kisah ini adalah perbuatan baik akan memberikan hasil yang baik pula, yang bermanifestasi sebagai kebahagiaan. Di sini dijelaskan bahwa dia tidak hanya berdana dengan cara yang benar, tetapi juga melaksanakan sila (jujur, tidak berbohong, dan tidak mengucapkan kata-kata kasar), dan mettā (ramah dan sebisa mungkin menjaga kemarahannya). Jadi, bila anda ingin mendapatkan kebaikan, anda harus melakukan kebaikan juga, laksanakanlah dana, sila, dan meditasi.

Download e-book'nya "Kisah-kisah Hukum Karma Dan Moralnya"

Read more »

Empat Jenis Harta


Kita berada di sini, karena hasil karma baik ( kusala kamma) dari kehidupan sebelumnya. Didukung oleh karma baik dari kehidupan lampau, perbuatan baik yang anda lakukan saat ini hasilnya akan menjadi lebih baik/efektif. Ada 4 jenis kekayaan yang berhubungan dengan hasil perbuatan baik yang telah kita lakukan.
 
1. Harta Tak Bergerak 

Harta ini berupa barang-barang yang tidak bergerak seperti ladang, kebun, dan rumah. Harta jenis ini menunjang anda dalam menjalani kehidupan ini, tanpa harta jenis ini anda akan menderita.
 
2. Harta Bergerak

Harta ini berupa barang-barang bergerak (yang dapat dibawa-bawa atau pindahkan). Contoh harta jenis ini adalah perhiasan (berlian, batu mirah), mobil, dan uang. Anda perlu mengumpulkan harta jenis ini untuk dapat melangsungkan kehidupan ini dengan baik. Bila tidak, anda akan mengalami penderitaan.
 
3. Harta yang Menjadi Bagian dari Diri Anda

Harta ini akan terus ikut dengan anda ke manapun anda pergi. Bila anda mempunyai harta jenis ini, anda dapat hidup dengan bahagia. Contoh dari harta jenis ini dapat berupa pengetahuan maupun suatu keahlian, baik itu dari jalur pendidikan (sekolah/universitas) maupun dari pengalaman kerja. Harta ini bagaikan kotak perabotan yang dapat di bawa kemana-mana. Anda dapat mengumpulkannya sejak muda, dapat menggunakannya setiap saat dan anda akan merasa bahagia dengan memiliki harta jenis ini. Bila anda tidak mempunyai harta jenis ini (menjadi orang yang bodoh), anda akan menderita khususnya di hari tua anda.

4. Harta yang Terbawa dalam Kehidupan Ini dan Kehidupan Berikutnya

Harta ini didapat dari pelaksanaan kedermawanan (dana), moralitas (sīla), dan meditasi (bhāvanā). 

Perbuatan kedermawan, khususnya pada sangha, seperti berdana 4 kebutuhan pokok dari seorang bhikkhu (makanan, jubah, tempat tinggal, dan obat-obatan). Hasil dari perbuatan ini akan berguna bagi kehidupan saat ini dan juga terbawa ke kehidupan berikutnya. 

Mematuhi moralitas, dengan melaksanakan moralitas, maka akan membuat orang yang hidup dilingkungan yang sama akan merasa nyaman. Hal ini akan membawa kehidupan yang bahagia. Bukan hanya bahagia di kehidupan ini, tetapi juga akan membawa pada kelahiran di alam bahagia di kehidupan-kehidupan berikutnya. Meditasi, seperti yang anda lakukan (ber-vipassanā), adalah perbuatan yang menghasilkan hasil tertinggi. Hasilnya (kebijaksanaan) tidak akan habis di kehidupan ini, tetapi akan terus terbawa dalam menjalani lingkaran kehidupan ini (samsāra).  

Seorang yang melakukan tiga perbuatan ini, kedermawanan (dana), moralitas (sīla), dan meditasi (bhāvanā), telah melakukan hal yang sangat berharga dan mulia. Oleh karena itu, dia hanya akan terlahir serendahnya dialam manusia. Bukan hanya dapat membawa terlahir di alam bahagia dan mulia, tetapi juga akan mengkondisikan pencapaian nibbāna secara pasti. Oleh karena itu, perbuatan ini adalah perbuatan yang sangat berharga dan mulia.

Tiga jenis harta yang pertama, tidak dapat anda bawa saat anda meninggal dunia. Harta yang keempat bukan hanya bermanfaat pada kehidupan ini, tapi juga akan menemani anda semua dalam menjalani lingkaran kehidupan (samsāra).
 
Dihimbau untuk kita semua agar mendapatkan harta jenis keempat ini dengan melakukan kedermawanan (dana), moralitas (sīla), dan meditasi (bhāvanā) guna memperpanjang keberadaan ajaran Sang Buddha (Buddha sāsanā).

Oleh : Andy Kusnadi. Dikutip dari "Ceramah Dhamma" by Sayadaw U Sasana,Retret tgl 240509, Bacom, INA.

Read more »

Rabu, 29 Mei 2013

Wallpaper Ehipassiko

Wallpaper Ehipassiko
Free Dwonload wallpaper buddha ehipassiko, gambar ehipassiko, gambar buddha terbaru

DIMENSI
1024x630

SIZE
341kb

APPLICATION
Photoshop


wallpaper lainnya : 
wallpaper buddha 3dimensi
wallpaper ajahn brahm

wallpaper agama ku


wallpaper i am buddhist

wallpaper sabbe satta bhavantu sukhitatta
 
wallpaper dalai lama


Read more »

PROFIL ADMIN

Profil Admin:

dharmavirya.blogspot.com
Motto : "Selalu Semangat, Belajar, dan Menjalankan Dhamma"

 Namo Buddhaya,. Namo Dharmaya,. Namo Sanghaya,. _/|\_

Salam sahabat,...
selamat datang di blog Dharma Virya.

Sebelum panjang x lebar x tinggi :) saya "admin" ingin menampakan diri untuk sahabat dimanapun,.

Nama       : Dharma Virya
TTL          : Tangerang, 07-08-90
Pekerjaan : Design di Star Property
Kegiatan   : Kuliah, Futsal, Lion & Liong Dance, dan Ngeblog.

Walaupun blog ini milik pribadi tapi blog ini bersifat universal. 
Di blog ini memiliki artikel-artikel Dhamma berdasarkan ceramah-ceramah, majalah buddhis, situs buddhis, dan e-book. Yang saya sajikan untuk sahabat, semoga sahabat dapat memahami makna dhamma.

Dhamma  artinya  kebenaran  nyata  yang  dibabarkan  Sang  Buddha,  yang berisikan petunjuk lengkap untuk mencapai kebahagiaan. Dhamma Sang Buddha  bukan  hanya  sesuai  untuk  para  bhikkhu, samanera,  maupun mereka  yang  tinggal  di  vihara  saja.  Dhamma  Sang  Buddha  juga  sangat bermanfaat untuk para perumah tangga yang tinggal dalam masyarakat luas.

Tak hanya berisikan religi semata, tapi juga saya sajikan special untuk sahabat. Tentang berbagai macam cerita, iptek, sains, pengetahuan alam, dan kejadian-kejadian di Dunia.
================================================================

Blog ini memiliki banyak kekurangan, maka dari itu saya ingin sahabat dimanupun memberikan kritik dan saran agar blog ini menjadi lebih baik,.

Jika sahabat memiliki cerita dalam bentuk word, pdf, dll. Sahabat boleh berbagi ke saya dan akan  diposting kedalam blog ini,. sedikit berdana, membahagiakan banyak orang itu luar biasa,.

kirimkan krtik & saran, dan cerita menarik sahabat ke E-Mail : dharmavirya@gmail.com
jangan lupa biodata yg lengkap,. ok sahabat,. :)

Selamat beraktifitas kawan-ku
sabbe satta bhavantu sukhitatta "Semoga semua makhluk berbahagia"