Sekalipun kita memiliki kesempatan dan minat untuk berlatih Dharma, kita tetap perlu diajari bagaimana melakukan hal itu. Mencari seorang guru yang tepat dan kompeten merupakan hal yang paling penting dalam hidup kita, begitu kita menemukan beliau, kita dapat mengikuti instruksi guru tersebut dengan benar. Ini adalah landasan dasar jalur pencapaian pencerahan.
Makhluk biasa yang berada dalam lingkaran samsara terbagi menjadi 2, yaitu: mereka yang berada dalam 3 alam rendah – makhluk neraka, makhluk halus kelaparan, dan binatang – dan mereka yang berada dalam 3 alam atas – manusia, asura , dan sura (dewa). Di samping itu, ada pula makhluk di alam perantara yang tidak terhitung jumlahnya, yang akan terlahirkan pada salah satu dari
keenam alam tersebut.
Makhluk biasa yang berada pada 3 alam rendah tidak dapat berlatih Dharma, karena mereka terhimpit oleh beratnya penderitaan yang diakibatkan oleh ketidaktahuan7, perasaan selalu kekurangan (keserakahan), dan rasa sakit yang luar biasa. Sedangkan pada 3 alam atas, hanya manusia saja yang berkesempatan untuk berlatih Dharma, sedangkan sura dan asura terlalu sibuk menikmati atau memperebutkan berbagai kenyamanan dan kesenangan yang mereka alami.
Bahkan di alam manusia sendiri, sangatlah sulit untuk menemukan keadaan yang tepat dan kebebasan untuk berlatih dengan sempurna. Sebagian besar manusia dilahirkan pada tempat ataupun waktu yang mana tidak terdapat guru ataupun ajaran yang sesuai. Bahkan sekalipun dilahirkan pada tempat dan waktu yang sesuai, kita tetap akan mengalami gangguan yang berasal dari diri sendiri maupun lingkungan, gangguan yang menghambat meditasi. Jika dalam perenungan kita, kita melihat bahwa kita memiliki kesempatan dan kondisi yang tepat untuk berlatih Dharma, kita harus menyambutnya dengan gembira dan memanfaatkan kesempatan berharga ini dengan sukacita.
Sebagai praktisi Dharma, setidaknya kita harus berjuang untuk mencapai kebahagiaan kehidupan yang akan datang, yakni kelahiran kembali di alam yang lebih tinggi, dan jika cukup arif, kita akan berusaha untuk mencapai kebahagiaan abadi di nirvana8; pembebasan dari samsara. Yang paling arif diantara kita akan menyadari bahwa kita memiliki kesempatan untuk mencapai pencerahan demi memberi manfaat kepada semua makhluk hidup, dan akan memfokuskan batinnya untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap momen berharga dari kehidupan kita sebagai manusia memberikan kita peluang untuk memurnikan karma buruk yang telah ditumpuk sejak waktu yang sangat lama, dan mengambil sebuah langkah besar menuju pencapaian pencerahan dengan berlatih gigih dalam jalur Mahayana. Membuang-buang waktu, bahkan sedetikpun dalam hidup kita, merupakan kerugian yang tak terhitung nilainya.
Bagaimana kita menyia-nyiakan hidup ini? Dengan terhanyut dalam hal-hal yang melekat pada kebahagiaan semata kehidupan ini saja. Berlatih Dharma berarti mampu melepaskan kehidupan ini, dan itulah kebahagiaan kehidupan.
Semua makhluk sangat menginginkan kebahagiaan, dan mereka tidak ingin menderita, tapi keinginan saja tidaklah cukup untuk mencapai tujuan kita. Sebagian besar dari kita tidak sadar, bahwa kebahagiaan dan penderitaan muncul karena adanya faktor penyebab utama (primer) dan penyebab pelengkap (sekunder). Kita mampu mengenali faktor penyebab pelengkap seperti makanan, minuman, dingin, panas, ataupun objek indriawi lainnya, serta berbagai kondisi lingkungan luar. Kebanyakan dari kita menganggap bahwa hal itu merupakan faktor penyebab utama kebahagiaan dan penderitaan.
Akibatnya, kebanyakan dari kita selalu mencari keluar, dan cenderung menjadi materialistis dalam usaha memenuhi kebutuhan kita akan kebahagiaan tersebut.
Bagaimanapun juga, faktor penyebab utama, yaitu pola kesadaran – karma – yang menentukan apakah kita akan mengalami kebahagiaan ataupun kesengsaraan ketika kita berinteraksi dengan suatu objek. Karma positif memberikan kebahagiaan, dan karma negatif membawa penderitaan. Jika kita ingin bahagia setiap saat, dalam setiap keadaan, kita harus mengisi pikiran kita dengan karma positif dan menghapus seluruh karma negatif. Semua hal itu hanya dapat dilakukan dengan mempraktikkan Dharma. Hal pertama dan paling penting yang harus dilakukan dalam mempraktikkan Dharma adalah belajar melepas hidup ini. Dengan fondasi ini, semua latihan lain dapat dibangun.
Para praktisi Dharma tidak peduli apakah kehidupan ini menyenangkan ataupun tidak – mereka melihat lebih jauh dari itu dan hanya perubahan pandangan dan sikap itu saja, mereka memperoleh kebahagiaan hidup yang jauh lebih besar dibanding kebanyakan orang. Lebih jauh lagi, mereka menciptakan banyak karma positif yang menghadirkan kehidupan akan datang yang lebih baik dan menyenangkan, serta pembebasan dari samsara. Sedangkanmereka yang berupaya untuk mencari kebahagiaan kehidupan ini saja, jarang akan terpuaskan hatinya, menciptakan banyak karma negatif, dan akan menderita dalam kehidupan-kehidupan selanjutnya.
Berharap memperoleh kehidupan akan datang yang bahagia saja tidaklah cukup, kita harus menciptakan sebab kelahiran yang lebih baik secara sadar dengan usaha yang keras, melalui latihan moralitas (SILA). Selain itu, agar memperoleh kelahiran yang sempurna sebagai manusia, dengan 8 kebebasan dan 10 anugerah untuk berlatih Dharma. Kita juga harus melatih kemurahan hati (DANA) dan kesabaran sempurna (KSHANTI), semangat ketekunan (VIRIYA), konsentrasi (SAMADHI), dan pengertian tertinggi (PRAJNA). Semua hal ini terhubung melalui doa aspirasi murni agar tercapai kelahiran sebagai manusia sempurna. Sekarang dengan mudah kitadapat melihat, mengapa kelahiran sebagai manusia sempurna sangat
sulit untuk diperoleh – sungguh sulit untuk menciptakan sebabnya. Pada dasarnya, seseorang hampir tidak mungkin menciptakan sebab-sebab kelahiran kembali yang mulia sebagai manusia, jika ia tidak terlahir sebagai manusia.